Lombok NTB,Telago.id-Seorang penenun yang bernama Rumini sedang membuat kerajinan kain tenun songket khas Lombok di Industri Kerajinan Songket Patuh di Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Berkunjung ke Lombok ternyata tidak hanya menikmati keindahan pantainya saja,sirkuit Mandalika,tapi ada pula hasil budaya warisan leluhur seperti kerajinan kain tenun songket yang berada di Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Desa Sukarara merupakan daerah penghasil kain songket yang terkenal di Lombok.
Bahkan, ketenaran kain tenun Desa Sukarara pun sudah tembus ke pasar internasional.
Alhamdulillah,tahun 2023 kemaren telah memecahkan Rekor MURI terbanyak di Indonesia,sebanyak 2023 penenun,dan insyaallah diakhir bulan Juli tahun ini(2024), tetap kita akan melakukan kegiatan yang disebut BEGAWE JELO NYESEK.”ungkap Amin pemilik usaha Industri kerajinan tenun songket Patuh di desa Sukarara kepada Telago.id Sabtu(6/7/24).
Tambahnya lagi”Kerajinan tenun songket ini mulai berkembang sekitar tahun 70an, sebelumnya memang sudah ada dari turun temurun warisan leluhur kami sudah melakukan tenunan songket tesebut.
Kampung atau desa Sukarara ini memang merupakan kampung budaya tenun, jadi setiap rumah itu memiliki alat tenun tersendiri bahkan disini ada suatu semboyan dari orang tua, jangan nikah dulu sebelum bisa nenun.”ujar Amin.
“Tujuan dari penyampaian orang tua kita dulu adalah pertama untuk melestarikan kegiatan tenun ini, kedua tenun ini merupakan pekerjaan yang membutuhkan kesabaran, mungkin disitu juga melatih kesabaran.
Dan mereka buat songket ini untuk dipakai oleh mereka sendiri.”Jadi disini kalau kita menghadiri pesta, terutama pesta yang ada dikampung, ketika tamu itu menggunakan celana panjang, kurang sopan, maka disini mereka rata rata menggunakan tenun lah.
Setiap kampung disini mempunyai kelompok kelompok dan kelompok tersebut dibawah naungan Koperasi Industri Tenun Songket PATUH.”ucapnya.
“Dan hampir 25 %dari 9000 warga yang ada didesa Sukarara aktifitas mereka menenun songket,”ujar Amin.
Oploh salah satu pemandu tenun songket memperlihatkan kain tenunan Industri Kerajinan Tenun Songket PATUH.” Motif tenunan songket ini berbagai macam bentuk ada bentuk subahanale, keker, wayang, lumbung padi dan motif Jokowi yang dihiasi dengan benang emas dengan penuh berwarna warni yang tergantung.”terang Oploh kepada Telago.id di tempat pembuatan tenun songket di desa Sukarara Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Sabtu (6/7/24).
Diatas panggung itu masing masing ada dua wanita yang sedang menenun. Dan para pengunjung yang datang bisa langsung melihat bagaimana kain songket itu itu dibuat secara manual dan bahkan mereka pun diperbolehkan untuk mencoba langsung.
“Hadirnya industri kerajinan tenun PATUH bahkan kini berhasil membantu menghidupkan perekonomian warga desa Sukarara Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah, NTB.”ungkap Amin.
Salah satu pengunjung yang berasal dari Sumatera Selatan Bu Heri Laksana mengungkapkan”Tenunan songket ini sangat bagus dengan berbagai motif yang diperlihatkan oleh pemilik Industri Kerajinan Tenun Songket PATUH kepada pengunjung yang berasal dari Sumatera Selatan, apalagi mereka selalu mempertahankan tenunan songket tersebut sebagai budaya dan warisan leluhur mereka, semoga dengan adanya Industri Kerajinan Tenun Songket PATUH ini akan selalu tetap berkembang dan diminati oleh pengunjung baik dari luar Propinsi maupun luar negeri.”ujarnya.(Rid)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Telago.id.