Tenunan Songket Desa Sukarara Penghasil Kain Songket Terkenal di Lombok

Sabtu, 6 Juli 2024 - 23:26

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lombok NTB,Telago.id-Seorang penenun yang bernama Rumini sedang membuat kerajinan kain tenun songket khas Lombok di Industri Kerajinan Songket Patuh di Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Berkunjung ke Lombok ternyata tidak hanya menikmati keindahan pantainya saja,sirkuit Mandalika,tapi ada pula hasil budaya warisan leluhur seperti kerajinan kain tenun songket yang berada di Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Desa Sukarara merupakan daerah penghasil kain songket yang terkenal di Lombok.
Bahkan, ketenaran kain tenun Desa Sukarara pun sudah tembus ke pasar internasional.

Alhamdulillah,tahun 2023 kemaren telah memecahkan Rekor MURI terbanyak di Indonesia,sebanyak 2023 penenun,dan insyaallah diakhir bulan Juli tahun ini(2024), tetap kita akan melakukan kegiatan yang disebut BEGAWE JELO NYESEK.”ungkap Amin pemilik usaha Industri kerajinan tenun songket Patuh di desa Sukarara kepada Telago.id Sabtu(6/7/24).

Tambahnya lagi”Kerajinan tenun songket ini mulai berkembang sekitar tahun 70an, sebelumnya memang sudah ada dari turun temurun warisan leluhur kami sudah melakukan tenunan songket tesebut.

Kampung atau desa Sukarara ini memang merupakan kampung budaya tenun, jadi setiap rumah itu memiliki alat tenun tersendiri bahkan disini ada suatu semboyan dari orang tua, jangan nikah dulu sebelum bisa nenun.”ujar Amin.

“Tujuan dari penyampaian orang tua kita dulu adalah pertama untuk melestarikan kegiatan tenun ini, kedua tenun ini merupakan pekerjaan yang membutuhkan kesabaran, mungkin disitu juga melatih kesabaran.

Dan mereka buat songket ini untuk dipakai oleh mereka sendiri.”Jadi disini kalau kita menghadiri pesta, terutama pesta yang ada dikampung, ketika tamu itu menggunakan celana panjang, kurang sopan, maka disini mereka rata rata menggunakan tenun lah.

Baca juga:  UMKM Mengeluh Ke Romi,Terkait Bantuan Tidak Tepat Sasaran

Setiap kampung disini mempunyai kelompok kelompok dan kelompok tersebut dibawah naungan Koperasi Industri Tenun Songket PATUH.”ucapnya.

“Dan hampir 25 %dari 9000 warga yang ada didesa Sukarara aktifitas mereka menenun songket,”ujar Amin.
Oploh salah satu pemandu tenun songket memperlihatkan kain tenunan Industri Kerajinan Tenun Songket PATUH.” Motif tenunan songket ini berbagai macam bentuk ada bentuk subahanale, keker, wayang, lumbung padi dan motif Jokowi yang dihiasi dengan benang emas dengan penuh berwarna warni yang tergantung.”terang Oploh kepada Telago.id di tempat pembuatan tenun songket di desa Sukarara Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Sabtu (6/7/24).

Diatas panggung itu masing masing ada dua wanita yang sedang menenun. Dan para pengunjung yang datang bisa langsung melihat bagaimana kain songket itu itu dibuat secara manual dan bahkan mereka pun diperbolehkan untuk mencoba langsung.

“Hadirnya industri kerajinan tenun PATUH bahkan kini berhasil membantu menghidupkan perekonomian warga desa Sukarara Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah, NTB.”ungkap Amin.

Salah satu pengunjung yang berasal dari Sumatera Selatan Bu Heri Laksana mengungkapkan”Tenunan songket ini sangat bagus dengan berbagai motif yang diperlihatkan oleh pemilik Industri Kerajinan Tenun Songket PATUH kepada pengunjung yang berasal dari Sumatera Selatan, apalagi mereka selalu mempertahankan tenunan songket tersebut sebagai budaya dan warisan leluhur mereka, semoga dengan adanya Industri Kerajinan Tenun Songket PATUH ini akan selalu tetap berkembang dan diminati oleh pengunjung baik dari luar Propinsi maupun luar negeri.”ujarnya.(Rid)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Telago.id.

Berita Terkait

Wacana Asas Dominus Litis, Dr Mohd Yasin: Polri Sudah Profesional, dan Kontradiktif dengan Putusan MK
SELAMAT HARI PERS NASIONAL PROF DR KH SUTAN NASOMAL MENGHIMBAU PEMERINTAH PRO UNTUK PERS BERJAYA
Kenali Hukum Jauhi Hukuman, Cabjari Nipah Panjang Laksanakan JMS di MTsN 1 Tanjab Timur
BBM NAIK LAGI” RAKYAT BISA GILA TERHIMPIT BEBAN HIDUP YANG BERAT PENGAMATAN DARI PROF DR KH SUTAN NASOMAL SH,MH
Menteri-menteri Tolol di Kabinet Merah Putih Sebaiknya Segera Diganti
PROF SUTAN NASOMAL MENGHIMBAU TIDAK BOLEH ADA MENTRI MENGKRIMINALISASI WARTAWAN ATAU LSM
Emas Hitam Menjadi Salah Satu Penyebab Tragedi Sungai Batang Hari Yang Tidak Berujung.
PROF KH DR SUTAN NASOMAL SH,MH DI HIMBAU PENEGAK HUKUM NKRI MAMPU MENANGKAP PARA PENJUAL LAUT DAN PEMBELINYA

Berita Terkait

Sabtu, 8 Februari 2025 - 18:58

Amri Juhardy, S. IP Camat Nipah Panjang Bersama Ormas  Berikan Bantuan Korban Kebakaran di Desa Sungai Itik.

Sabtu, 8 Februari 2025 - 17:06

Wacana Asas Dominus Litis, Dr Mohd Yasin: Polri Sudah Profesional, dan Kontradiktif dengan Putusan MK

Sabtu, 8 Februari 2025 - 16:50

SELAMAT HARI PERS NASIONAL PROF DR KH SUTAN NASOMAL MENGHIMBAU PEMERINTAH PRO UNTUK PERS BERJAYA

Kamis, 6 Februari 2025 - 22:21

Massa Datangi Kantor Nakertrans Tanjab Timur, Minta Segera Selesaikan Konflik Dengan PT. Kaswari Unggul

Kamis, 6 Februari 2025 - 16:23

Ditetapkan Jadi Bupati dan Wakil Bupati Terpilih, AWASI Ucapkan Selamat Kepada BBS-JUN

Rabu, 5 Februari 2025 - 21:02

Kenali Hukum Jauhi Hukuman, Cabjari Nipah Panjang Laksanakan JMS di MTsN 1 Tanjab Timur

Rabu, 5 Februari 2025 - 17:59

Eks Karyawan Polisikan PT Wira Pradana Mukti Terkait Pemberian Kompensasi

Senin, 3 Februari 2025 - 21:39

BBM NAIK LAGI” RAKYAT BISA GILA TERHIMPIT BEBAN HIDUP YANG BERAT PENGAMATAN DARI PROF DR KH SUTAN NASOMAL SH,MH

Berita Terbaru

error: AWAS!!! KETAHUAN SYAPRI