Jambi,Telago.id- Maraknya peredaran rokok ilegal alias rokok tanpa cukai alias rokok tanpa pajak diwilayah Jambi akhir- akhir ini semakin memperihatinkan.
Peredaran rokok ini sudah sangat begitu lama, mirisnya tidak lagi terlihat tabu untuk dipajang dikios kios rokok dan sangat mudah ditemukan dengan berbagai jenis rokok tanpa Cukai tersebut.
Pertanyaannya kemudian dari mana datangnya rokok-rokok tanpa Cukai tersebut, dengan laris manisnya, terlihat seakan mendominasi pasaran dan menjadi pesaing bagi rokok yang memberi kontribusi pajak buat Negara.
Rokok tanpa Cukai tersebut tumbuh subur di Jambi. Mengutip Teory Ekonomi Adam Smith ‘Supply and demand’,ada pasar ada penyuplai, bersaing dipasaran dengan harga relatif murah Rp.10.000 s/d Rp.18.000/bungkus.
Sebagian besar penikmat rokok seperti diuntungkan dengan keberadaan rokok ilegal ini ketimbang membeli rokok dengan Cukai resmi Pemerintah yang harganya kian melambung tinggi.
Mecermati maraknya peredaran rokok tanpa Cukai ini, puluhan massa yang tergabung dalam beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Formapek dan LNDR grudug KPPBC Tipe A Jambi, Kamis 12 Desember 2024.
Dalam orasinya didepan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Jambi tersebut, Barnianto dan Syeilendra senada mendesak pihak Bea dan Cukai (KPPBC) Jambi mengambil langkah tegas terhadap peredaran rokok, minol, serta barang ilegal lainnya.
Di akhir aksi, perwakilan LSM ini diterima oleh pejabat KPPBC untuk didengar aspirasi mereka secara langsung.
Dalam sesi tersebut perwakilan LSM menyoroti lemahnya Pengawasan dan Penindakan KPPBC Jambi terkait peredaran rokok ilegal tersebut yang terkesan terjadi pembiaran.
Menanggapi hal tersebut Pejabat KPPBC Jambi sudah berupaya maksimal dengan keterbatasan personil dan sumberdaya dengan jumlah yang sangat minim untuk mengawasi satu Provinsi.
“jumlah kami hanya 70 orang untuk mengawasi satu provinsi. Secara ini kami masih kewalahan, kami sangat kewalahan,”ujar pejabat tersebut.
Menanggapi pernyataan pejabat KPPBC terkait kekurangan personil tersebut, perwakilan LSM mengatakan jangan sampai kekurangan personil ini menjadi celah pintu masuk peredaran barang barang ilegal di Provinsi Jambi.
Sekalipun minimnya personil serta Sumberdaya yang dimiliki, KPPBC Jambi akan tetap menindak lanjuti informasi- informasi yang disampaikan,”Kekurangan personil, kekurangan sumberdaya, melalui ibu Menteri kami diminta untuk tetap eksis, kita juga berupaya untuk eksis menjalankan tugas semaksimal mungkin,”pungkas pejabat KPPBC tersebut.(Rin)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Telago.id.