Gorontalo|Telago.id- Aktifis Lembaga Pengawal Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (LP.K-P-K) Moh. Akbar Monoarfa yang biasa di sapa Yogis, selasa 11 Maret 2025 menyoroti Bangunan Cek Dam yang di bangun tahun 2021 silam.
Pasalnya Proyek yang di tangani oleh Balai Wilayah Sungai Sulawesi II Gorontalo, yang menelan Anggaran APBN Rp. 43 Milyar Lebih ini, bertujuan sebagai bangunan penahan sedimentasi pada aliran sungai Periodik yang melintas di Desa Libungo, Kec. Suwawa Selatan, Kab. Bone Bolango ini, justru berbuntut pada bencana banjir bandang di setiap musim penghujan sejak tahun 2024.
Menurutnya proyek Cek Dam penahan sedimen ini gagal total sebagai bangunan penahan sedimentasi, bukan hanya menyebabkan banjir bandang serta merusak lingkungan dan infrastruktur, warga pun di buat cemas dan khwatir pasca proyek ini di bangun.
Atas Insiden inipun, Yogis Monoarfa menyayangkan pihak pemerintah Daerah dan Balai wilayah sungai sulawesi II yang sudah berulang kali memantau kejadian banjir bandang di wilayah tersebut, akan tetapi belum ada langkah perbaikan dan upaya penanggulangan yang terimplementasikan.
Yogis pun mengungkapkan “Banjir bandang yang sering melanda wilayah tersebut akibat tingginya volume sedimentasi dari areal Cek Dam Libungo II yang tergerus air hingga menyebabkan dasar sungai meningkat pesat sampai mencapai soffit kolong jembatan yang membentang di atas sungai periodik bagian hilir.” Lebih lanjut ungkapnya, “curah hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan air yang mengalir pada sungai periodik ini tidak dapat lagi melintas di kolong jembatan karena tertutup sedimentasi.
Akibatnya, air bercampur sedimen meluap dan menyasar puluhan rumah dan perkebunan warga serta merusak beberapa bangunan infrastruktur pemerintah seperti jalan dan jembatan.” ucapnya.
Sementara itu, warga setempat kecewa terhadap pemerintah atas Proyek Cek Dam tersebut “Kami merasa dikhianati oleh pemerintah dan kontraktor yang melaksakan proyek ini. Mereka hanya memikirkan kepentingan mereka sendiri, tanpa memperhatikan nasib warga,” Ungkap salah seorang warga setempat yang namanya tidak ingin di sebutkan. Lebih lanjut warga tersebut mengungkapkan “sebelum Cek Dam ini di bangun, kami tidak pernah mengalami bencana banjir bandang seperti ini.” Pukasnya.
Hingga berita ini di turunkan, para Petinggi Balai Wilayah Sungai Sulawesi II Gorontalo belum memberikan tanggapan atas pertanyaan melalui via WhatsApp oleh awak media ini mengenai tindak lanjut Pihak BWS Sulawesi II atas insiden banjir bandang yang selalu melanda wilayah tersebut.
Namun warga yang terkena dampak tetap berharap bahwa pemerintah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki kerusakan yang telah terjadi dan mencegah bencana banjir bandang di masa mendatang. “sudah banyak harta benda kami yang rusak akibat banjir bandang ini.” tutup warga yang terkena dampak. (***).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Telago.id.